Naufal Al-bani
Saturday 3 November 2012
Hukum Menyentuh Ka’bah Waktu Thawaf
Hukum Menyentuh
Ka’bah Waktu Thawaf
a.
Dalam kitab Al-Mughni jilid 5 hal 231 :
Jika seseorang yang sedang Thawaf
menyentuh tembok dan pondasi Ka’bah maka thawafnya tidak sah karena keduanya
merupakan bahagian dari Baitullah. Nabi SAW melaksanakan thawaf di belakang
tembok dan fondasi Ka’bah.
b.
Al-Majmu’ Syarah Muhazab jilid 8 hal 33
Sebaiknya mengusap Hajar Aswad
(Istilam) saja ketika thawaf, jika menciumnya tidak mungkin karena situasi
jamaah sangat padat dan saling berdesakkan.
Apabila Istilam juga tidak mungkin,
maka cukup isyarat dengan tangan lalu mengecupnya.
Masalah Thawaf Menurut Pendapat Para Fuqaha
Dalam kitab Al-Mughny Fi Fiqhil Haji
Wal Umrah, hal 207 s.d 209 dikemukakan sbb :
a. Rangkaian Pendapat Para Ahli
Dalam Masalah Thawaf :
1) Disyaratkan suci dari hadas
dan najis serta menutup aurat menurut tiga Imam Madzhab kecuali Imam Abu
Hanifah.
2) Niat Thawaf menjadi syarat
menurut Madzhab Hanafi, sedangkan Madzhab Maliki tidak, karena sudah masuk
dalam rangkaian ibadah haji, demikian pula pendapat Imam Syafi’i.
3) Memulai dari Hajar Aswad,
dilakukan tujuh kali putaran dan menjadikan Ka’bah berada disebelah kirinya itu
menjadi syarat menurut Jumhur ulama dan wajib menurut ulama Madzhab Hanafi.
4) Muwalat (tidak putus-putus)
dalam putaran Thawaf adalah termasuk syarat menurut Madzhab Maliki dan Hambali
sedangkan Madzhab Hanafi dan Syafi’i termasuk sunat.
5) Syarat Thawaf dilakukan
dengan jalan kaki menurut Madzhab Hambali, menurut Madzhab Hanafi dan Maliki
wajib dengan jalan kaki sedangkan Imam Syafi’i menyatakan sunat.
6) Shalat Thawaf dua rakaat
termasuk Sunat Muakkad menurut Madzhab Syafi’i dan Hambali sedangkan menurut
Madzhab Hanafi dan Maliki wajib.
7) Thawaf Ifadah dapat dimulai
setelah lewat tengah malam menurut Madzhab Syafi’i dan Hambali, sedangkan
menurut Madzhab Hanafi dan Maliki setelah terbit fajar hari Nahar.
8) Thawaf Wada’ hukumnya sunat
menurut Imam Malik, sedangkan menurut Imam Hanafi, Syafi’i dan Hambali wajib.
9) Thawaf Qudum wajib menurut
Imam Malik, menurut imam yang lain menyatakan sunat.
10) Menurut Ijma, sunat mengusap
Hajar Aswad.
11) Adapun Rukun Yamani, menurut
Imam Syafi’i sunat menjamahnya tetapi tidak menciumnya.
12) Menurut kesepakatan ulama,
wanita tidak di perbolehkan lari-lari kecil dan berjalan cepat (ketika Sa’i)
cukup berjalan biasa.
13) Ketika tiba waktu Shalat Fardhu,
maka Thawaf harus dihentikan dan mengikuti Shalat, setelah Shalat melanjutkan
Thawaf kembali.
14) Jika meninggalkan satu
putaran atau sebagiannya, maka Thawafnya tidak sah.
15) Dua rakaat Shalat sunat
Thawaf tidak termasuk bagian dari Thawaf, tetapi merupakan ibadah yang berdiri
sendiri.
16) Apabila orang yang telah
selesai Thawaf kemudian Shalat Fardhu tanpa didahului dengan Shalat sunat
Thawaf maka Thawafnya sah menurut Madzhab Syafi’i.
17) Apabila seorang anak yang
sudah Mumayiz berihram maka dia harus thawaf sendiri dan shalat sunat dua
rakaat, sedangkan bagi anak yang belum mumayiz cukup walinya yang menawafkan
dan menshalatkan menurut Madzhab Syafi’i tetapi menurut Imam Malik cukup
ditawafkan saja.
18) Thawaf sunat bagi orang asing
(pendatang) lebih afdhol dari pada shalat sunat.
19) Diantara keistimewaan
Masjidil Haram adalah orang boleh lewat didepan orang yang sedang Shalat, baik
laki-laki maupun wanita.
Pendapat Ulama
a. Menurut Madzhab Syafi’i dan
Jumhur Ulama (Atho, Malik, Ahmad, Ishaq dan Ibnu Mundzir) :
Apabila dalam melaksanakan Thawaf tidak terpenuhi 7 (tujuh) kali putaran,
maka thawafnya tidak sah, baik putaran yang tersisa sedikit ataupun banyak dan
orang yang bersangkutan masih di Makkah atau sudah kembali kenegaranya karena
thawaf tidak dapat digantikan dengan Dam.
b. Menurut Abu Hanifah :
Jika orang tersebut masih berada di Makkah dia harus menyempurnakan dalam
thawaf Ifadah. Namun apabila sudah keluar dari Makkah dan dia telah melakukan 3
kali putaran thawaf maka dia harus kembali untuk menyempurnakan thawafnya.
Seandainya dia telah melakukan 4 kali putaran dia tidak harus kembali ke Makkah
karena thawafnya dianggap cukup tetapi wajib membayar Dam.
Perincian tentang ibadah Haji dan Umrah di musim Haji Tahun 1433 H/2012 M
Perincian tentang ibadah Haji dan
Umrah di musim Haji Tahun 1433 H/2012 M
A.
Ibadah Umrah sunahnya ada 4
macam
1. Mandi ihram Umrah.
2. Berpakaian ihram.
3. Sholat sunah ihram 2 rakaat.
4. Niat ibadah Umrah.
Lafazd,
Niat Umrah :
Nawaitul-‘umrata wa ahramtu biha lillahi
ta’ala.
Artinya : Aku niat umrah dengan berihram karena Allah ta’ala.
Rukun Umrah ada 5 macam
1. Ihram (Niat).
2. Thawaf Umrah.
3. Sa’i.
4. Bercukur/menggunting rambut
(Tahallul).
5. Tertib (Berurutan).
Yang tidak boleh ditinggalkan atau di upahkan kepada orang lain.
B.
Rukun Haji sunahnya ada 4
macam
1. Mandi ihram Haji.
2. Berpakaian ihram.
3. Sholat sunah ihram 2 rakaat.
4. Niat ibadah Haji.
Lafazd, Niat Haji :
Nawaitul-hajja wa ahramtu bihi lillahi ta’ala.
Artinya : Aku niat haji dengan berihram karena Allah ta’ala.
Rukun Haji ada 6 macam
1. Niat Haji (di mulai tanggal 8
Dzulhijah,sore hari).
2. Wukuf di Padang Arafah (pada
tanggal 9 Dzulhijah mulai jam 12.30 siang sampai selesai).
3. Thawaf Ifadah/Thawaf Haji.
4. Sa’i.
5. Bercukur/menggunting rambut
(Tahallul).
6. Tertib (Berurutan).
Yang tidak boleh ditinggalkan atau di upahkan kepada orang lain.
Wajib Haji ada 6 macam
1. Niat Haji dari Miqat (Makkah)
yang disebut Miqat Makani artinya di pemondokkan.
2. Mabit di Muzdalifah artinya
bermalam di Muzdalifah sambil memilih batu kerikil secukupnya(49-70 butir batu
kerikil sunahnya).
3. Mabit di Mina selama 2
malam,yaitu malam 11 dan malam 12 yang mengambil Nafar awal (Rombongan awal
yang pulang ke makkah sebelum terbenam matahari atau Azan Magrib keluar dari
kota Mina).
4. Melempar Jamrah Aqabah pada
tanggal 10 Dzulhijah sebelum atau sesudah shalat shubuh 7x batu kerikil yang
disebut hari Nahar (Qurban). Apabila sudah melempar jamrah di perbolehkan
tahallul atau menggunting rambut (Tahallul Awal), larangan berpakaian ihram
haji sudah gugur, terkecuali hubungan suami/istri yang tidak boleh, masih di
haramkan oleh Allah.
Tanggal 11 Dzulhijah sudah berpakaian biasa untuk melempar 3 jamrah, di
mulai dari Ula 7x di lanjutkan ke wustha 7x dan dilanjutkan ke aqabah 7x
berjumlah 21 batu kerikil. Tanggal 12 Dzulhijah melempar 3 jamrah Ula 7x,Wustha
7x,Aqabah 7x berjumlah 21 batu kerikil. Jumlah keseluruhanya 49 yang mengambil
Nafar Awal. Bagi jamaah yang mengambil Nafar Tsani di lanjutkan pada tanggal 13
Dzulhijah melempar 3 jamrah Ula 7x,Wustha 7x, Aqabah 7x berjumlah 21 batu
kerikil jumlah keseluruhanya 70 batu kerikil,selesai.
5. Menghindari dari perbuatan
yang terlarang dalam keadaan berpakaian ihram maupun berpakaian biasa.
6. Thawaf Wada’ (Thawaf pamitan)
bagi yang akan meninggalkan kota Makkah tanpa berpakaian ihram maupun melakukan
Sa’i.
Tanggal 29/04/2012
PERALATAN YANG PERLU DIBAWA KE TANAH SUCI
PERALATAN YANG
PERLU DIBAWA KE TANAH SUCI
NO
|
URAIAN
|
JUMLAH
|
SATUAN
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
|
Handuk kecil atau standar
(pria dan wanita).
Sabun mandi.
Shampo (2 kampil untuk mandi di
Batam dan Airport Jeddah) yang gelombang ke II yang gelmbang ke 1 secukupnya.
Odol dan sikat gigi.
Rinso (sabun cuci pakaian).
Pelembab bibir dan pelembab
muka (pria dan wanita).
Piring plastik.
Sendok plastik.
Gelas plastik.
Mangkok plastik.
Indomie kesukaan
masing-masing.
Sandal jepit.
Sarung (laki-laki) 1 untuk
tidur di hotel, yang satu lagi untuk beribadah.
Baju koko (warna putih 1 buah,
yang 3 buah bebas tetapi yang tidak bergambar burung atau wayang) selain baju
seragam.
Celana panjang.
Kaos dalam (pria dan wanita).
Celana dalam (pria dan
wanita).
Kopiah hitam / songkok bagi
pria.
Telekung / mukenah bagi
wanita.
Baju ihram (pria 1 set dan
wanita 2 set) 1 untuk beribadah umrah yang 1 lagi untuk ibadah haji.
Jaket / sweater bagi yang ada.
Tali tambang kecil khusus
ketua regu.
Kaos kaki warna putih dan
sarung tangan khusus wanita (2 pasang).
Khusus wanita yang masih subur
/ yang masih datang bulan diharuskan membawa pembalut / softex.
Sisir.
Beras dan lauk pauk yang
kering.
Keterangan :
ΓΌ Keluar dari rumah sudah memakai baju seragam
nasional.
|
1
3
1
1
1
1
30
3
2
4
3
3
1
2
2
1
1
3
1
10
|
Buah
Kotak
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Secukupnya
Buah
Buah
Buah
Buah
Bungkus
Pasang
Helai
Helai
Helai
Helai
Secukupnya
Buah
Buah
Buah
Buah
Roll
Pasang
Secukupnya
Buah
Kilogram
|
Subscribe to:
Posts (Atom)